1. . Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan.contoh:
· Kawin paksa
· Pingitan
· Derajat wanita lebih rendah dari lelaki
Contoh novel yang menggambarkan keadaan ini :
· Layar terkembang (Sutan Takdir Alisyahbana)
· Siti nurbaya (Marah Rusli)
2. . Kemerosotan jaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Dapat diketahui dari :
· Tingkah laku
· Perbuatan bejad
· Melupakan Aqidah dan ajaran Agama
· Tidak memikirkan moral
Contoh karya seni yang dikemukakan oleh W.S.Rendra dengan judul “Bersatulah pelacur-pelacur kota Jakarta”.
Pelacur-pelacur kota jakarta
Dari kelas tinggi dan kelas rendah
Telah diganyang
Telah diburu-buru
Mereka kecut
Keder
Terhina dan tersipu-sipu
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau kelewat putua asa
Dan kau relakan dirimu dibikin korban
Wahai pelacur-pelacur kota jakrta
Sekarang bangkitlah
Sanggul kembali rambutmu
Karena setelah menyesal
Datanglah kini giliranmu
Bukan untuk membela diri melulu
Tapi untuk lancarkan serangan
Karena
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau rela dibikin korban
Sarinah
Katakan kepada mereka
Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri
Bagaimana ia berbicara panjang lebar kepadamu
Tentang perjuangan nusa bangsa
Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
Ia sebut kau inspirasi revolusi
Sambil ia buka kutangmu
Dan kau, Dasima
Kabarkan kepada rakyat
Bagaimana para pemimpin revolusi
Bicara tentang kemakmuran dan api revolusi
Sambil celananya basah
Dan tubuhnya lemas
Terkapar disampingmu
Ototnya keburu tak berdaya
Poliisi dan pegawai tinggi
Adalah culak yang rapi
Kongres-kongres dan konprensi
Tak pernah berjalan tanpa kalian
Kalian tak pernah bisa bilang “tidak”
Lantaran kelaparan yang menakutkan
Kemiskinan yang mengekang
Dan telah lama sia-sia cari kerja
Ijazah sekolah tanpa guna
Para kepala jawatan
Akan membuka kesempatan
Kalau kau membuka paha
Sedang diluar pemerintahan
Perusahaan-perusahaan macet
Lapangan kerja tak ada
Revolusi para pemimpin
Adalah revolusi dewa-dewa
Mereka berjuang untuk sorga
Dan tidak untuk bumi
Revolusi dewa-dewa
Tak pernah menghasilkan
Lebih banyak lapangan kerja
Bagi rakyatnya
Kalian adalah sebagian kaum penganggur
Yang mereka ciptakan
Namun
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kelewat putus asa
Dan kau rela dibikin korban
Pelacur-pelacur kota jakarta
Berhentilah tersipu-sipu
Ketika kubaca dikoran
Bagaimana badut-badut mengganyang kalian
Menuduh kalian sumber bencana negara
Aku jadi murka
Kalian adalah temanku
Ini tidak bisa dibiarkan
Astaga
Mulut-mulut badut
Mulut-mulut yang latah
Bahkan sex mereka berpolitikan
Saudari-saudariku
Memburkan kalian
Tidak semudah membubarkan partai politik
Mereka harus beri kalian kerja
Mereka harus pulihkan derajat kalian
Mereka harus ikut memikul kesalahan
Saudari-saudariku
Ambillah galah
Kibarkan kutang-kutangmu diujungnya
Araklah keliling kota
Sebagai panji-panji yang telah mereka nodai
Kini giliranmu menuntut
Katakanlah kepada mereka
Menganjurkan mengganyang pelacur
Adalah omong kosong
Pelacur-pelacur kota jakarta
Saudari-saudariku
Jangan melulu keder pada lelaki
Dengan mudah
Kalian bisa telanjangi kaum palsu
Naikkan tarifmu dua kali
Dan mereka akan kelabakan
Mogoklah satu bulan
Dan mereka akan puyeng
Lalu mereka akan jina
Dengan istri saudaranya
ARDITO ADI RAMADHAN
51411060
Sumber :
http://gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar